- Reportase Babel
- October 31, 2017
- 194
- 2 minutes read
Alokasi Pupuk Bersubsidi di Babel Bertambah 10 Ribu Ton
REPORTASE, Pangkalpinang – Alokasi pupuk bersubsidi untuk provinsi Bangka Belitung tahun ini mencapai 53.000 ton di bandingkan tahun seblumnya sebanyak 43.000 ton. Hal tersebut dikarenakan petani Babel kekurangan pupuk.
Kepala Dinas Pertanian Pemprov Babel, Toni Batubara mengatakan, pihaknya tahun ini mengusulkan kurang lebih 43.000 ton pupuk untuk lima jenis, yakni ZA, SP-360, NPK, Urea dan Organik.
“Seiring berjalan waktu di tahun ini kita kekurangan, kita ajukan lagi ke menteri pertanian, cq dirjen sarana prasarana pertanian, minta tambah, maka dapat tambahan menjadi 53.000 ton, itulah yang digunakan untuk petani, dan saat ini realisasi sudah 80 persen,” jelasnya.
Toni optimis, sisa pupuk ini dapat terserap maksimal mengingat pada Oktober ini petani mulai memasuki musim taman periode Oktober – Maret, dan juga penggunaan untuk tanaman lainnya.
Pupuk bersubsidi ini, di jelaskanya, terdiri dari ZA sebanyak 2.372 ton dan sudah terealissi 2.081 ton, SP-36 tidak alokasi 4.367 ton sudah terealisasi 4.021 ton, NPK sebanyak 16.872 dan terealisasi 15.093 ton, Urea 23.758, dan sudah terealissi 16.137 ton, dan pupuk organik dialokasikan sebanyak 4.299 ton terealisasi 2.820,40 ton.
Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi ini, petani harus mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), tanpa RDKK, petani tak akan bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Jangan sampai pupuk mau tapi gak mau bikin RDKK, penyuluh kita minta untuk bisa mengingatkan kelompok tani agar membuat RDKK ini, kita ingatkan untuk membuat karena dari situ kita tau kebutuhan berapa sehingga bisa kita usulkan ke pusat,” tegas dia.
Selama ini, masih banyak petani yang tidak membuat RDKK tapi protes ketika tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Kita punya 4.000 an kelompok tani, terbanyak di Basel, kalau mereka buat RDKK kita bisa lebih maksimal, karena selama ini ada yang tidak buat sehingga di pusat itu kita akali dengan data kebutuhan akhirnya dapet,” terangnya.
Mengingat alokasi pupuk subsidi Babel ini bertambah, maka Komisi Pupuk dan Petisida akan melakukan pengawasan terhadap penyalurannya. “Kebetulan saya sendiri sekretarisnya, akan kita awasi terutama mengenai penyalurannya, kita ingin pupuk bersubsidi ini tepat sasaran,” tambah Toni.(rnd/red)