REPORTASE, Sungailiat – Kreativitas dan ketekunan akan sering mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomi. Lina (34) warga Desa Kapuk, Kecamatan Bakam, yang dapat menopang ekonomi keluarganya dari kreativitas dan ketekunan mereka dalam membuat kerajinan tangan.
Hal ini diakui Lina ketika ditemui di Desa Kapuk, bahwa usahanya membuat anyaman kopiah (Songkok) dari bahan resam sangat membantu penghasilan keluarganya. Walau aktivitasnya menganyam yang sudah dipelajarinya sejak usia 10 tahun itu hanya sebatas sambilan dan mengisi waktu luang, namun bisa menghasilkan.
“Sangat membantu keluarga, jadi dapat duit, dan bisa punya barang-barang. Ahamdulillah, sambil mengasuh anak, sambil nonton tivi saya bikin anyaman kopiah resam ini,” jelasnya ibu dari lima orang anak ini.
Keahlian Lina yang didapat dari orang tuanya itu hasilnya dijual dari harga paling murah seharga 50 ribu rupiah, sampai yang paling mahal seharga 1,2 juta rupiah. Namun untuk penjualan, Lina tidak sebatas dibeli dengan uang saja, namun kadang dijual dengan sistem barter. Kadang kala Kopiah resam itu bisa ditukar dengan berbagai barang kebutuhan keluarga seperti baju, bantal, tirai dan barang-barang lainnya.
“Jual e kan duit bai, pacak tuker kek bareng. Misal e baju, bantal, tabir. Lumayan, dari dek punya baju pacak punya baju, dek punya tabir pacak ade tabir. Dek payah meli agik,” urainya dengan logat daerah yang kental.
Produksi anyaman Kopiah resam ini menurut Lina dikerjakannya sendiri, mulai dari mencari bahan, memproses bahan, menganyam sampai finising produk. Seminggu ia bisa menghasilkan tiga buah kopiah resam untuk kualitas biasa. Namun untuk kualitas bagus ia membutuhkan waktu yang agak lama, sampai sebulan.
“Kalau untuk stok di rumah saya bikin sendiri, tapi kalau ada pesanan yang banyak saya mengajak beberapa orang untuk membantu,” katanya.
Usaha kerajinan tangan ini tentu saja menarik perhatian pengurusa Dharma Wanita Kabupaten Bangka, dan mendapat apresiasi dari Ketua Dharma Wanita Kabupaten Bangka, Diny Herlina Fery Insani. Menurutnya Kreativitas seperti Lina inilah yang harus dikembangkan oleh perempuan.
“Sangat bagus sekali, ini sejalan dengan Program Kerja Dharma Wanita di bidang ekonomi dan pemberdayaan perempuan. Dari kreativitas dapat membantu keluarga secara material,” jelas Diny ketika berkunjung ke rumah Lina, Rabu (15/3/2017).
Lebih lanjut menurut Dini, Dharma Wanita ingin mengembangkan potensi-potensi perempuan di Kabupaten Bangka dengan mengundang mereka yang punya keahlian seperti Lina untuk membagi ilmu kepada perempuan-perempuan lain di Kabupaten Bangka. (mau)