REPORTASE, Pangkalpinang – Ratusan massa pendukung salah satu calon walikota melakukan protes keras di Tempat Pemungutan Suara di Kecamatan Bukit Intan.
Massa merasa tidak puas lantaran calon walikota yang mereka dukung kalah pada perhitungan suata di TPS tersebut.
Tidak sampai disitu, massa yang semakin beringas ini menuju ke Kantor Komisi Pemilihan Unum Pangkalpinang.Kedatangan massa kali ini dengan tuntutan menolak hasil Pilkada.
Situasi yang tidak kondusif serta massa semakin banyak, Satuan Dalmas Polres Pangkalpinang dibantu Polda Babel serta Satuan Satwa K9 di terjunkan untuk mengamankan kantor KPUD Pangkalpinang.
Akibatnya, aksi dorong mendorong massa dan Polisi tidak dapat di hindari. Massa memaksa masuk kantor KPUD untuk bertemu ketua KPUD yang sebelumnya sudah di evakuasi anggota kepolisian.
Massa yang semakin anarkis melempari anggota Dalmas dengan benda keras dan massa juga mulai melakukan pengerusakan fasilitaa umun.
Polisi dengan sigap membubarkan massa dengan water canon, semprotan yang begitu kuat tidak membuat massa membubarkan diri dari halaman KPUD. Polisi lalu menembakan gas air mata ke pengunjuk rasa, rasa perih dan sesak membuat massa mundur dan situasi di kantor KPUD kembali kondusif.
Aksi anarkis massa yang tidak puas terhadap hasil Pilwako 2018,merupakan bagian dari simulasi sistem keamanan Kota yang di gelar Polres Pangkalpinang bersama Polda Babel serta Sat Pol PP Kota Pangkalpinang di halaman kantor Walikota Pangkalpinang, Jumat Pagi (17/11/2017).
Kabag Ops Polres Pangkalpinang Kompol Raspandi, mengatakan bahwa rangkainan Sispam Kota Pangkalpinang dalam rangka mengamankan gelaran Pilwako Kota Pangkalpinang pada tahun 2018 akan datang.
“Dengan latihan ini kita memantapkan perisapan personil dalam kondisi apa pun, kita bisa evaluasi kekurangan di lapangan melalui simulasi ini. Intinya Polres Pangkalpinang siap mengamankan Pilwako 2018 nanti”, pungkas Raspandi. (knt)