REPORTASE, Pangkalpinang – Resi gudang Syariah untuk mengatasi persoalan Lada di daerah Provinsi Bangka Belitung segera dilaunching bulan ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Babel, Yuliswan mengatakan,kita sudah mempersiapkan pelaksanaan resi gudang ini, tahap awal akan ada dua gudang yang dipersiapkan untuk menampung lada dari petani.
“Dalam rangka membantu petani, kita segera mengadakan sistem resi gudang dan akan dilaunching 21 November oleh Gubernur bertepatan dengan HUT Babel,” jelas Yuliswan.
Saat ini gudang Pemprov belum selesai direhab, resi gudang ini menggunakan gudang milik petani di Desa Puding Besar, Bangka.
“Dalam rangka tunda jual, kalau harga murah petani titipkan ladanya digudang yang sudah dapat persetujuan Bappeti, karena nanti akan berhubungan dengan bank,” ujarnya.
Untuk Bank yang bekerjasama, sudah disetujui tiga bank, yakni BRI, Bank Sumsel Babel dan Bank Jabar.
“Pemerintah mensubsidi selama enam bulan, bunganya cuma 6 persen per tahun. kita mulai menjalankan ini, dan harus bersama-sama melaksanakan agar sukses dan ada manfaatnya,” tegasnya.
Menurutnya, tidak ada paksaan untuk hal ini, apabila petani ingin menjual lada ke pengumpul lain, selagi harga menguntungkan, petani dipersilahkan menjual ladanya.
“tidak ada paksaan untuk petani, tetapi jika harga lada anjlok, petani diimbau untuk menitipkan lada di gudang, dan bisa menjual lada melalui resi gudang, melalui pasar lelang supaya harga bias lebih tinggi,†ucap Yuliswan.
Gudang yang dimiliki Pemprov berkapasitas 250-300 ton, kedepan diharapkan kabupaten/kota menyiapkan lahan untuk dijadikan gudang.
“Sementara kita pakai gudang yang ada, setelah berkembang baru kita bangun gudang di kabupaten/kota, yang lahannya disiapkan daerah kita tinggal bangun gudangnya bisa menggunakan dana APBN dan APBD,” terangnya.
Ia menambahkan, sementara ini untuk pengelola gudang masih dikelola oleh PT. BGR dan pengurus koperasi bentukan untuk mengelola lada ini akan belajar dari BGR ini.
“Pengelola gudang harus dari rekomendasi Bappeti, bisa PT POS dan BGR, kita akan kerjasama dengan BGR, pengurus koperasi kita nanti akan magang dulu dengan BGR, sebelum mereka dilatih oleh kementerian, setelah magang dan dilatih tahun depan, barulah nanti pengurus ini yang mengelola resi gudang ini,” tambahnya. (rnd/red)