Sungailiat – Sebagai upaya pendukung dari Program Revitalisasi lada di Kabupaten Bangka Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Bangka lakukan beberapa program pendukung pada tahun 2018. Program-program tersebut berupa pemberdayaan dan pembinaan kepada petani lada.
Saat ditemui di ruangannya, Jumat (18/5/18), Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Ir Kemas Arfani Rahman menjelaskan program pendukung revitalisasi tersebut adalah Bak perendaman, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan penyiapan pupuk organik hayati.
Tahun 2018 ini menurut Kemas Arfani sudah ada delapan titik bak perendaman lada yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Bangka dengan fungsi menjaga kualitas lada serta mempermudah petani lada dalam merendam lada tersebut.
“Kita juga sekarang sudah ada delapan titik bak perendaman lada ya jadi bak perendaman lada ini fungsinya untuk mengantisipasi timbulnya isu yang tidak mengenakkan terkait pengolahan lada, jadi kalau selama ini pengolahan lada itu ditempat-tempat yang kurang bagus tetapi sekarang kita siapkan bak perendamannya,â€ungkap Kemas.
Kemudian Kemas kembali menuturkan bahwa pada tahun 2018 ini juga Dinas Pertanian memiliki program dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat dan petani terkait dengan khawatiran mereka terhadap penyakit kuning yang disebabkan oleh lada yakni melalui Sekolah Lapang Pengedalian Hama Terpadu (SLPHT) yang hingga saat ini telah berjalan.
“Kemudian khusus untuk daerah kita juga di Kabupaten Bangka untuk memberikan rasa percaya kepada masyarakat, petani terkait dengan khawatiran mereka terhadap penyakit kuning itu kita ada yang kegiatan SLPHT (Sekolah Lapang Pengedalian Hama Terpadu) itu selalu kita laksanakan setiap tahun, jadi SLPHT ini sampai tiga bulan ya untuk satu kelompok petani, dan ini sudah berjalan. Itu juga sebagai salah bentuk kita dalam mendukung revitalisasi lada ini,â€ungkap Kemas.
Tak hanya itu, sebagai bentuk dukungan dalam revitalisasi lada tersebut Kemas menyampaikan bahwa tahun 2018 ini Dinpertan telah menyiapkan pupuk organik hayati yang akan dikembangkan melalui pembangunan instalasi pembuatan pupuk organik hayati kepada tujuh desa di Kab Bangka yang bersumber dari empat Desa dari APBD, dua Desa dari hibag LIPI, dan satu Desa dari Anggaran Dana Desa.
“Kemudian juga yang berikutnya mulai tahun 2018 ini kita sudah menyiapkan pupuk organik hayati itu akan kita kembangkan di tujuh desa di Kab Bangka, ini pengembangannya melalui pembangunan instalasi pembuatan pupuk organik hayati, empat dari sumber APBD kemudian yang tiga lain itu dua dari hibah LIPI dan satu dari Anggaran Dana Desa, itu mengenai anggaran Desa kita apresiasi di Penyamun, kemudian yang hibah ini ada dari air ruai, ada dari Riding Panjang, yang empat lagi itu melalui APBD itu ada di Kimak, Kemuja, Merawang, Lubuk Keli, jadi ini siapkan ini para petani kita dari wilayah tersebut,†tambah Kemas.