- Reportase Babel
- March 20, 2017
- 193
- 3 minutes read
DP2KBP3 Bangka Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan
REPORTASE, Sungailiat – Masih banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan terutama permasalahan diskriminasi gender di segala bidang, dan tingginya angka tingkat kekerasan terhadap perempuan, Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3) Kabupaten Bangka terus berupaya dan meningkatkan kesetaraan gender di segala aspek kehidupan.
“Masih banyaknya masalah, membuat kita dari DP2KBP3 Kabupaten Bangka terus berupaya meningkatkan adanya kesetaraan gender di segala aspek kehidupan,” ungkap Kepala DP2KBP3 melalui Kasi Kelembagaan dan Penyedia Pelayananan Pemberdayaan Perempuan Meyli Turisia, Sabtu (18/3/2017) di kantornya.
Diuraikan Meyli, permasalahan pada perempuan selain diskriminasi gender, kekerasan juga terdapat beberapa masalah lainnya terhadap perempauan ini, seperti kurangnya pemahaman tentang sanksi hukum terhadap Kekerasana Dalam Rumah Tangga atau KDRT, tingkat pendidikan yang masih rendah, belum optimalnya pemberdayaan ekonomi perempuan, kurang kuatnya posisi organisasi wanita, rendahnya keterwakilan perempaun di legislatif dan eksekutif, serta belum adanya kebijakan pengarustamaan gender di Kabupaten atau kota.
“Kita terus menekan angka tingkat kekerasan terhadap perempuan baik itu kekerasan seksual, dan penelantaran rumah tangga, meningkatkan pengetahuan tentang undang-undang KDRT nomor 23 tahun 2004, meningkatkan kualitas hidup perempuan dan menguatkan posisi organisasi perempuan,” jelasnya lagi.
Dituturkan Meyli, kedepan pihaknya dari DP2KBP3 Kabupaten Bangka sudah dan terus melakukan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan seperti kegiatan peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera atau P2WKSS, pengumpulan data dasar dari masing-masing sektor, kegiatan penyuluhan atau bimbingan teknis, percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun pemberantasan buta aksara, serta pendidikan karakter dan pekerti bangsa.
“Sekarang ini keterwakilan perempuan belum seimbang jika dibandingkan dengan laki-laki, kita ambil contoh jumlah wakil perempuan di DPRD Provinsi, hanya tiga perempua, 6,7 persen, dibandingkan laki-laki 42 orang, 93,3 persen, sangat jauh angkanya. Kekerasan terhadap perempuan juga masih tinggi,” terang Meyli.
Untuk itu, Meyli mengatakan pihaknya dari DP2KBP3 Bangka akan terus mengawal dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personal dalam isu gender dan anak, meningkatkan dukungan anggaran dan sarana kerja termasuk penyediaan Rumah Aman bagi perempuan dan anak, pembuatan dan pengembangan pangkalan data yang komprehensif dan mudah diakses publik, perbaikan sistem, dan meningkatkan efektivitas, koordinasi dan kerjasama intas sektor.
“Kita ingin kaum perempuan maju, jangan ada anggapan bahwa perempuan itu lemah, baik itu fisik, ekonomi termasuk juga pemahaman agama yang keliru dan hukum adat yang kuat, budaya masyarakat tentang kekerasan, dan pandangan masyarakat tentang kedudukan perempuan. Semua itu harus diubah, dan dan mewujudkan kesetaraan gender di segala aspek kehidupan,” harapnya.