Pangkalpinang – Ratusan Mahasiswa dari BEM Universitas Bangka Belitung, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangka Belitung, Selasa (24/9/2019). Aksi damai digelar dalam rangka memperingati hari tani nasional yang jatuh pada 24 September 2019.
Para peserta aksi terlihat membawa spanduk dan karton yang bertuliskan mosi tidak percaya kepada Gubernur Bangka Belitung serta harga komuditi pertanian sperti kelapa sawit, lada dan karet yang mengalami penurunan.
Selain itu, rapeda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) juga menjadi sorotan mahasiwa serta keberadaan Hutan Tanam Industri (HTI) yang sangat meresahkan masyarakat.
Pantauan reportasebangka.com orator yang terdiri dari fakultas pertanian, hukum, teknik dan sosial menagih janji-janji Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman terkait perbaikan harga lada, sawit dan karet.
“Pada tahun 2018 yang lalu, kami melakukan aksi disini (DPRD) dengan tuntutan yang sama menagih janji-janji gubernur yang belum terealisasi,” ucap salah satu orator.
Semetara itu, orator lainnya mengatakan program untuk mengembalikan kejayaan lada Bangka Belitung disebut program ngerapik gubernur.
“Ini program ngerapik gubernur Babel, mari kita teriakan ngerapik secara serentak,” teriak orator dari atas mobil komando.
Aksi damai yang berlangsung hampir selama dua ini juga dihadiri Ketua DPRD Bangka Belitung Didit Srigusjaya, Hellyana, Adet Mastur dan wakil gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah.
Dalam pengaman aksi, pihak keamanan mengerahkan sekitar 150 personil gabungan dari Polda Babel dan Polres Pangkalpinang dan juga terlihat pihak keamanan memasang kawat berduri di depan gedung DPRD untuk menghalau massa. (unt/unt)