Pangkalpinang – Sejumlah wali murid SD Negeri 42 Pangkalpinang, Bangka Belitung mengeluhkan biaya pembelian buku pelajaran. Padahal Sekolah Negeri tersebut sudah menggunakan kurikulum 2013.
Seperti yang dirasakan oleh Rahmat, wali murid SD Negeri 42 Pangkalpinang, Bangka, Ia merasa keberatan dengan adanya keharusan membeli buku pelajaran yang semakin mahal.
“Sangat membebani, apa lagi harga buku sekarang makin hari makin mahal, mencapai Rp 100 ribu lebih,” jelasnya.
Menurutnya, dirinya dan beberapa wali murid lain tidak mempermasalahkan pembelian buku pelajaran untuk anaknya, namun seiring waktu buku yang di jual semakin mahal.
“Awalnya kita tidak mempermasalahkan, namun buku ini dijual semakin hari semakin mahal, apa lagi digunakan tidak lama,” bebernya.
Pembelian buku pelajaran diwajibkan sejak kelas 1 Sekolah Dasar, sekarang anak saya sudah kelas 5 SD. Untuk harga buku sendiri bermacam macam, dari harga Rp 15 ribu, Rp 35 Ribu, Rp 40 Ribu hingga Rp 100 ribu ke atas.
“Pembelian buku ini diharuskan, jika tidak membeli buku tidak disuruh belajar, jadi sangat memberatkan, apa lagi sekolah negeri bukunya harusnya dari pemerintah, saya sebagian wali murid menilai ada permainan,” tegas Dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 42 pangkalpinang, Kamarudin membenarkan adanya jual buku pelajaran yang dilakukan oleh oknum guru yang mengajar disekolah yang dipimpinnya itu. Dia baru tau setelah adanya laporan dari pihak wali murid bahwa ada guru yang jual buku pelajaran ke siswa – siswinya.
“Benar pak, saya taunya kemarin pas ada salah satu wali murid melapor atau mempertanyakan ada penjualan buku oleh guru, ini tanpa sepengetahuan saya,” jelasnya.
Lanjut Kepala Sekolah, dari awal sekolah yang dipimpinnya sudah menggunakan Kurikulum 2013 (K13) jadi pembelian buku semua berasal dari dana BOS. Sehingga tidak dibenarkan jika ada jual buku dilingkungan sekolahnya.
“Kita sudah mengacu ke K13, jadi jika ada yang jual buku tidak dibenarkan,” jelasnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap wali murid yang sudah berkenan melaporkan ke dirinya sehingga bisa langsung di tindak.
“bukunya sudah kita tarik, dan uangnya sudah di kembalikan ke orang tua murid,” ujarnya saat ditemui Detikcom di gedung SD Negeri 42 pangkalpinang bangka. (wah/red)