- Reportase Bangka
- December 2, 2020
- 261
- 3 minutes read
IJTI Babel dan GPS Berikan Bantuan Sembako untuk Nelayan di Dapur Umum Matras
Sungailiat – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bangka Belitung (Babel), bersama Gerakan Peduli Sosial (GPS), memberikan paket sembako kepada nelayan Matras Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Babel.
Batuan sengaja menyasar nelayan tersebut, lantaran sudah lebih dari dua pekan berada di cam dapur umum dekat pantai Matras, untuk mempertahankan laut mereka dari hantaman Kapal Isap Produksi (KIP) Mitra PT Timah Tbk.
“Vox Populie Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, dan di kawasan pesisir Matras, para nelayan inilah rakyatnya,” kata Ketua IJTI Babel, Joko Setyawanto melalui keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
“Ketika mereka berjuang dengan cara elegan untuk mempertahankan ruang untuk hidup, mempertahankan profesi yang menjanjikan ketersediaan pasokan ikan untuk melengkapi pangan masyarakat, adalah kewajiban bagi jurnalis untuk setidaknya berdiri disamping nelayan,” ujarnya.
Selain harus berpihak pada penegakan hukum, kata Joko, jurnalis juga harus selalu berpihak pada pemenuhan rasa keadilan masyarakat.
“Para nelayan ini tidak berambisi dalam keserakahan, mereka sekedar mempertahankan tradisi yang menggantungkan hidup dari kelestarian lingkungan laut,” ucapnya.
Menurutnya, sejarah akan bercerita pada anak cucu mereka, jika hari ini para nelayan di Matras menolak menyerah memperjuangkan laut yang mereka yakini sebagai mata pencaharian dan penghidupan.
“Juga wajib bagi jurnalis untuk merekam dan merawat peristiwa ini dalam memory yang akan selalu tersimpan dan tidak akan lekang oleh waktu, dimana para pihak berdiri,” katanya.
Sementara itu, Ketua GPS Babel, Oktario Marcellie, mengatakan, pihaknya bersama IJTI berkolaborasi memberikan bantuan tersebut, untuk meringankan beban para nelayan yang terdampak aktivitas KIP, akibat tak bisa melaut.
“Kami mendapat informasi jika para nelayan di Matras ini tidak bisa melaut, karena lokasi mata pencahariannya terganggu akibat KIP. Jadi kami sebagai komunitas sosial tergerak membuat mereka dengan harapan sembako yang kami beritakan ini bisa bermanfaat bagi para nelayan,” kata Oktario.
Pro-kontra keberadaan KIP Mitra PT Timah Tbk di laut Matras sudah lama terjadi. Beberapa upaya nelayan juah sebelum aksi beberapa hari belakangan sudah pernah dilakukan.
Namun para penambang tetap kekeh dan menggunakan berbagai cara agar bisa mengeruk pasir timah yang terkandung persis di wilayah tangkap ikan nelayan setempat. Padahal nelayan sudah turun temurun berada disana dan menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
“Sudah tidak ada aktivitas lagi karena kami tidak bisa mencari ikan akibat aktivitas KIP disini. Jadi kami berinisiatif membuka dapur umum disini, untuk mengurangi beban yang selama ini menimpa kami,” ucap nelayan setempat, Cecep. (ril/ril)