Jumat, 21 Maret 2025 08:23 WIB

Ketua DPRD Babel Enggan Temui Mahasiswa, Aksi Damai HMI Ricuh

REPORTASE, Pangkalpinang – Aksi damai puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berakhir ricuh.

Kericuhan terjadi bermula saat puluhan mahasiswa memaksa masuk kedalaman kantor DPRD Provinsi Bangka Belitung, Jum’at (31/3/2017). Lantaran aksi mereka tak mendapat respon positif dari Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya. Usai melakukan orasinya di depan kantor Kejaksaan Tinggi Babel.

Bahkan Didit sendiri terkesan takut untuk menemui para peserta aksi yang mempertanyakan kasus SPPD fiktif di DPRD Babel, pada tahun 2012 lalu digulirkan Kejati pada tahun 2016 yang membuat kerugian negara hingga Rp1,3 milliar.

Aksi saling dorong pun tidak bisa dihindarkan antara petugas keamanan dan peserta aksi, bahkan nyaris terjadi adu jotos antara pendemo dan aparat keamanan yang memaksa masuk ke kantor DPRD Babel untuk bertemu dengan Didit, setelah bendera kebanggaan mereka sempat robek, dan menimbulkan ketegangan.

“Tolong, petugas keamanan kami tidak punya masalah dengan kalian. Tapi ingat jangan sekali-kali melindungi atau menghalangi kami untuk menghapus kemungkaran,” papar Adam Arafat Korlap, saat berorasi aksi di gedung DPRD Babel.

Ketua Umum HMI Babel, Anja Kusuma Atmaja meminta para pimpinan DPRD turun bersama terkhusus Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya. Selaku wakil rakyat dan ketua DPRD Babel, jangan bermental pengecut, sembunyi dari mahasiswa dengan beralasan sedang rapat banmus.

“Bapak Didit Srigusjaya dan rekan-rekan, kasus SPPD fiktif ini merugikan Rp1,3 milliar. Kalau anda wakil rakyat turun kesini, kalau bukan silahkan keluar dari gedung ini, biar kami saja yang masuk menggantikan kalian,” jelas Anja.

Suasana pun kembali meredam setelah wakil ketua DPRD Babel, Deddy Yulianto menemui mahasiswa yang melakukan aksi damai.

Baca Juga :  DP2KBP3 Bangka Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan

Dijelaskan Deddy, selaku unsur pimpinan DPRD Babel, mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi ke wakil ketua DPRD Babel. Deddy juga meminta maaf kepada para mahasiswa karena sudah membuat peserta aksi ricuh.

“Secara lembaga kami meminta maaf kepada adik-adik. Saya minta saling menghargai jangan terpancing emosi, kontrol emosi. Saya bantu mediasi, apa keinginannya kita siap mengawal. Saya salah satu pimpinan, kalau tidak menganggap saya sebagai salah satu pimpinan saya akan masuk. Tapi kalau ingin menyampaikan aspirasi saya akan terima,” jelas Deddy.

HMI menuntut Kajati mengusut tuntas SPPD fiktif 2012 yang melibatkan anggota DPRD Babel karena telah menyebabkan kerugian daerah sebesar Rp1,3 milliar. Dan meminta kasus ini segera dituntaskan mengingat sudah bergulir tahun lalu tidak ada kejelasan hingga tahun ini.

“HMI meminta anggota DPRD Babel yang terlibat penyalahgunaan dana SPPD fiktif segera dipecat dan segera mengembalikan dana tersebut ke daerah. Jika tidak digubris, jangan salahkan masyarakat yang akan berbuat di batas kewajaran, HMI Babel akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” jelas Ketua Umum HMI Babel.

Sementara oknum Satpol PP Achmad, yang mengamankan aksi damai, menyampaikan permintaan maaf sempat bentrok dengan mahasiswa.

“Tidak ada unsur kesengajaan terkait robeknya bendera kebanggan HMI. Refleks menghindar, saya minta maaf,” tutupnya.

Setelah menyampaikan tujuan kedatangan peserta aksi damai membubarkan diri. (rep)

Berita Terkait

Rekomendasi