Pangkalpinang –
Lomba foto ‘Babel Fair 2018’ dalam rangka menyambut ulang tahun ke-18 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) jadi sorotan netizen dan pelaku seni fotografi Babel. Pasalnya hadiah Rp 50 ribu untuk lima orang pemenang karya foto dianggap “melecehkan” fotografer. Seperti apa komentar pedasnya?
Berawal dari foto poster yang diunggah dalam status WhatsApp komika kondang Babel (Gawe Gile) Yuda Saputra, dengan caption “Waah gede banget hadiahnya ya,” tulisnya.
Kata tersebut diisyaratkan menyindir hadiah tersebut. Apalagi Yuda menambahkannya dengan hastag #miris.
Beberapa komentar di grup pertemanan WhatsApp pun sangat menyayangkan hadiah yang diberikan. Apalagi dalam lomba foto tersebut tertulis beberapa persyaratan yang harus dilakukan oleh peserta, yang dinilai tidak sebanding dengan hadiah yang diberikan.
Beberapa status whatsapp fotografer menjadi tranding yang menampilkan kata-kata “Pray For FG Babel The Story of 50 Kâ€
Tak hanya itu, netizen pun menyamakan even bergensi dengan level komplek perumahan. “Malu… bro ini event provinsi kok hadiahnya level komplek perumahan,†tulis netizen.
Di pergelaran Babel Fair 2018, berbagai lomba pun mewarnai even tersebut, mulai dari lomba fashion show cinta merah putih, lomba mewarnai, lomba busana melayu daerah babel dan lomba rias pengantin yang berakhir pada 16 Desember 2018 di Alun-alun Taman Merdeka, Pangkalpinang.
Tak hanya nitizen, kritikan pedas pun disampaikan para pelaku seni fotografi terhadap event tersebut.
Kritikan pertama datang dari Gie yang tergabung didalam wadah FBI (Fotografer Babel Island), Ia menganggap hadiah tersebut telah menodai nama baik Fotografer yang ada di Bangka Belitung. “Menurutku ini sudah melecehkan para fotografer di Bangka Belitung,” cetusnya.
Senada dengan Gie, kritik juga datang dari Hendra Shahab seorang fotografer yang telah berkecimpung di seni fotografi sejak tahun 2013.
“Saya pribadi menilai ini sangat tidak pantas. Acara tahunan loh sekelas Babel fair bikin lomba foto dengan hadiah yang masih kalah jauh di banding acara 17-an kelurahan,” kata Hendra.
Menurutnya, Babel Fair bukan kali pertama diselenggarakan, seharusnya kualitas eventnya harus lebih baik. “Kalau memang tidak punya dana, focus saja dengan satu lomba tapi spektakuler, babel fair event tahunan yang dinanti-nanti masyarakat,” harapnya.
(wan/wan)