Rabu, 12 Februari 2025 07:18 WIB

‘Minggu Sore’ Gerakan Pemantik Semangat Kalangan Millenial

Pangkalpinang – ‘Minggu sore’ suasana senduh yang membuat rindu. Lahir dari kegelisahan surutnya semangat berliterasi, berseni, dan berbudaya dikalangan pemuda. Sebagai upaya pemantik karya-karya generasi penerus secara konsisten dan berkelanjutan.

Gerakan pemuda non profit ini menawungi berbagai gelanggang literasi, seni, dan budaya melalui serangkaian kegiatan yang dilaksanakan setiap Minggu Sore. Mencakup diskusi, workshop, pentas seni, dan ruang berkarya. Guna menjaga semangat dan mengembangkan bakat terpendam muda-mudi di Pangkalpinang.

“Kami mencoba menjadi tempat generasi muda di Pangkalpinang untuk berkarya karena selama ini banyak bakat, kemampuan, dan kemauan keras tetapi tidak ada ruang. Meski sederhana melalui kegiatan Minggu Sore, kami berupaya menjadi rumah berkarya dan panggung apresiasi atas tekat pemuda,” ungkap M. Lail Ramadhan selaku pelaku gerakan ‘Minggu Sore’.

Upaya pemantik pertama, Minggu Sore mencoba menggabungkan antara seni musik dan literasi melalui pertunjukan musikalisasi puisi. Sebagai wahana menyalurkan kegemaran pemuda terhadap kedua bidang tersebut dengan mengajak sejumlah sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas buat berpartisipasi.

“Kami mengajak anak-anak sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas yang berminat terhadap musikalisasi puisi untuk berani tampil. Sekaligus menebarkan virus gemar membaca dan menulis literasi dengan cara menyenangkan,” ujar Jovan selaku pelaku gerakan Minggu Sore

Selain menampilkan musikalisasi puisi dari sejumlah sekolah. Ada pula penampilan musik dari Sisilain, Shadia, Gifty, Alfris, dan lainnya yang semakin meneduhkan suasana Minggu Sore. Bila berkenan dan lapang, mari bertandang ke Rumah Jendela Inspirasi pada 30 September pukul 15:00 WIB untuk menikmati Minggu Sore bersama.

Kedepannya, Minggu Sore konsisten menjadi tempat berkumpul dan berkarya bagi anak muda di Pangkalpinang. Bersifat dinamis, gerakan Minggu Sore ini tidak fokus ke satu bidang saja, artinya setiap kegiatan akan membahas satu bidang secara bergantian.

Baca Juga :  PMII Se Babel Bagi-bagi Takjil di Jalan

“Orang-orang yang ada dibalik Minggu Sore ini terdiri dari berbagai latar belakang, ada yang bergiat di seni musik, kepenulisan sastra, film, budaya, photographi, desain, tari, lukis, dan lainnya sehingga ruangnya tanpa batas. Sebab secara benang merah, Minggu Sore ini merupakan rumah bagi siapa saja yang mau berkarya baik literasi, seni, maupun budaya,” tukas Alfris, Musisi Musik Klasik yang tergabung sebagai pelaku gerakan Minggu Sore

Besar harapanya, gerakan Minggu Sore bisa memantik dan melahirkan penulis, seniman, dan budayawan yang tidak hanya besar karyanya. Tapi juga turut berkontribusi, menginspirasi, dan memantik anak muda di Pangkalpinang.

“Banyak penulis, seniman, dan budayawan dari Bangka yang hebat tapi belum tentu kembali. Adanya, Minggu Sore diharapkan menjadi rumah yang mempertemukan saudara dari perantauan kepada muda-mudi di Pangkalpinang untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan berkarya bersama,” harapan Alfris.

Berita Terkait

Rekomendasi