Pangkalpinang- Maria Rape sehari-hari menekuni usaha warung kelontong di kawasan industri Ketapang, Pangkalpinang.
Meski pendapatannya dari usaha warung kelontong tidak seberapa, namun hal itu tidak pernah membuatnya berputus asa untuk terus menjalankan usahanya.
Sehari-hari Maria Rape mampu memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp 200 Ribu dari hasil membuka warung kelontong.
Pendapatan dari hasil membuka warung kelontong tersebut hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari Maria Rape dan keluarga.
Ditemui reportasebangka.com Maria Rape menceritakan awal dirinya membuka toko kelontong di kediamannya Jalan Mujair, Kelurahan Rejo Sari.
“Warung ini sudah turun-temurun kami kelola dari ibu saya lalu ke saya, puji tuhan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur ibu yang memiliki 2 anak ini.
Selain membuka usaha di kediamannya, Maria Rape juga membuka usaha warung di kawasan industri Ketapang.
“Di kawasan Ketapang lumayan banyak yang belanja, lumayan bisa buat tambahan penghasilan,” singkatnya.
Dua warung kelontong yang dikelolah Maria Rape, tidak lepas dari peran dari PT Timah, Tbk yang sangat membantu dalam mengembangkan usahanya.
“Saya baru satu kali menjadi mitra binaan PT Timah, dan hasilnya sudah sangat saya rasakan warung saya sudah hampir menjual semua kebutuhan,” ujarnya.
Selain itu, program kemitraan dengan PT Timah sangat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan keluarganya.
“Saya kenal program ini dari mulut ke mulut rekan yang berhasil dan sukses, saya coba-coba ajukan proposal dan dikabulkan,” ungkapnya.
Sudah sangat berpengalaman dalam dunia perdagangan, Maria Rape sangat paham dalam bekerjasama dengan pihak yang menawarkan pinjaman modal.
“Saya pilih kemitraan dengan PT Timah lantaran proses yang tidak ribet, tidak terlalu mebebankan kepada mitra, dan ini bagi kami rakyat kecil sangat terbantu sekali,” tutupnya. (unt/unt)