Pangkalpinang – Pelatihan dan Sertifikasi cardio pulmonary resuscitation (CPR) yang diselenggarakan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Babel) resmi ditutup. Kegiatan itu ditutup dengan upacara di Kolong Spritus, Kompleks Perkantoran Gubernur Babel, Kamis (22/3/2019) kemaren.
Waka Abdimasgana Kwarda Babel, Mikron Antariksa menjelaskan, pelatihan CPR ini dilaksanakan melihat kondisi di lapangan yang selama ini banyak terjadi khususnya masyarakat yang mengalami serangan jantung mendadak dan untuk mengantisipasi apabila terjadinya bencana alam maupun Kecelakaan.
“Mudah – mudahan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan tim Dokter RSCM Jakarta kepada para peserta dapat ditularkan kepada yang lain, termasuk Kwarcab maupun Kwartir yang ada di Babel,” jelas Mikron melalui keterangan rilis yang diterima Reportase Bangka, Jumat (22/3/2019).
Pelatihan CPR tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah Pertolongan pertama yang dilakukan pada korban henti jantung atau henti napas sebelum ditangani oleh tenaga medis atau rumah sakit, diajarkan, sehingga masyarakat yang selama ini, kurang paham bisa membantu memberikan pertolongan dengan cara yang benar.
Pada kesempatan ini juga dilakukan launching Satgas Pramuka Peduli Kwarda Kepulauan Bangka Belitung yang sudah aktif beraktivitas sejak 2018 lalu sekaligus Pelatihan Penyelamatan dan Evakuasi bekerjasama dengan BPBD Kepulauan Bangka Belitung.
“Satgas ini merupakan pionir-pionir atau garda terdepan yang memiliki potensi dan semangat, respontime, membantu evakuasi dan penyelamatan korban apabila terjadi Bencana Musibah maupun Kecelakaan, yang setelah itu berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial ataupun Basarnas,” tutup Waka Abdimasgana Kwarda Babel.
Terpisah, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Babel, Melati Erzaldi mengatakan, Pelatihan CPR ini dilakukan agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat.
“Selain Pramuka, kegiatan ini, juga melibatkan anggota TP PKK Babel, dengan harapan CPR menjadi hal biasa diketahui masyarakat, sehingga sewaktu-waktu apabila ada keluarga di sekitar kita mengalami serangan jantung atau kesedak bisa memberikan pertolongan sebelum ditangani pihak medis. Sebanyak 40 Para peserta yang merupakan trainer ini nantinya akan mengajarkan kemampuan CPR kepada masyarakat di lingkungannya,†jelas Melati.
Pada Pelatihan dan sertifikasi CPR yang diikuti 40 peserta dan 90 Satgas Pramuka Peduli Perwakilan Pramuka Se Babel ini, para peserta diajarkan penyelamatan di air atau water rescue, dan penanganan korban bencana Gempa. (aul/red)