Jakarta – Produksi bijih timah PT Timah Tbk pada tahun 2018 naik 42,77% atau sebesar 44.514 ton jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 31.178 ton. Dari perolehan bijih timah tersebut, 49,90% diantaranya berasal dari laut (offshore) dan sisanya sebesar 50,10% berasal dari darat (onshore).
Sekretaris Perusahaan PT TIMAH Amin Haris menjelaskan kontribusi bijih timah dari darat lebih banyak jika di bandingkan dengan produksi timah dari eksplorasi penambangan dari kawasan laut.
“Saat ini PT Timah Tbk memiliki brand influence yang besar di industri timah internasional, diantara produknya yang terdaftar di London Metal Exchange (LME) yaitu Bangka dan Kundur,” kata amin.
Produksi logam timah sampai dengan akhir 2018 tercatat 33.444 Mton atau naik 10,56% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 30.249 Mton yang Berbanding lurus dengan kondisi di atas, sampai dengan akhir 2018 tercatat penjualan logam timah sebesar 33.818 Mton atau naik 13,05% dibandingkan tahun 2017 sebesar 29.914 Mton.
Ia menambahkan PT Timah juga selalu melakukan Verivikasi laporan cadangan untuk membuktikan asal usul Timah sesuai dengan peraturan menteri ESDM No.11 tahun 2018.
“Cadangan harus dibuat oleh Competent Person (CP), dan CP bertanggung jawab secara hukum bahwa laporan yang dibuatnya adalah benar, Laporan cadangan inilah yang sebetulnya membuktikan asal usul barang,” ujar Amin Haris. (rio/rio)