- Reportase Bangka
- February 13, 2018
- 191
- 3 minutes read
Ribuan Nelayan Sungailiat Tak Bisa Melaut
REPORTASE, Sungailiat – Ribuan kapal nelayan Sungailiat Kabupaten Bangka Bangka Belitung tidak bisa melaut. Hal itu terjadi sudah hampir satu minggu karena alur muara Air Kantung Sungailiat mengalami pendangkalan.
“Pendangkalan alur muara air kantung sungailiat yang merupaka akses keluar masuk kapal nelayan sudah terjadi hampir satu minggu,” jelas Syarifudin Salah Satu Tokoh Nelayan, Senin (12/2/2018).
Akibat adanya pendangkalan itu nelayan pun tidak bisa melaut, hanya bisa menyandarkan kapalnya. “Awalnya penyebabnya gelombang tinggi para nelayan tidak melaut. Terus pendangkalan muara, hari ini ketinggian air cuma sampai 1 meter seharusnya kedalaman air minimal 3 M,” ujarnya.
Menurutnya, selain disebabkan faktor cuaca, ada faktor lain yakni lantaran pengerukan alur muara yang dilakukan pihak PT. Pulomas yang sudah berjalan selama tujuh tahun ini tidak berjalan dengan baik.
Pengerukan yang dilakukan pihak PT. Pulomas dengan menggunakan tiga unit eskavator ini dinilai nelayan tidak efektif lantaran jika gelombang besar, tumpukan pasir yang berada di alur muara kembali abrasi menutupi alur muara.
“Kalau masalah pengerukan ya bisa kita lihat sendiri sudah selama 7 tahun ya hasilnya begitulah, nggak ada dampak, hanya membeirkan dampak 2 gunung di kiri kanan muara air kantung itu, yang suatu saat akan terjadi abrasi terus oleh gelombang menutupi alur muara tersebut, itulah hail yang dikerjakan bertahun-tahun, yang tidak pernah menghasilkan sesuai apa yang diinginkan dam impin masyarakat pengguna jasa air kantung itu,†tambahnya.
Nelayan Sungailiat berharap pihak pemerintah daerah melalui kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat agar dapat mengatasi permasalahan ini.
“Jadi harapan kita kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus bertanggung jawab penuh mengatasi masalah ini melalui Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat,” pintannya.
Selain pemerintah Daerah, PT. Timah juga harus bertangung jawab, tidak boleh lepas tangan disini, jadi semua element itu harus bertanggung jawab dan bekerja sama.
“Intinya harus bertanggung jawab dengan adanya permasalahan ini. Jangan saling menyalahkan, kita sama-sama duduk selsaikan perkara yang bertahun-tahun menjadi Gurita diwilayah ini,†harapnya.
Pantauan di lokasi, sejumlah kapal nelayan yang nekad keluar untuk melintasi alur muara ini pun banyak yang kandas dan harus ditarik dengan menggunkan eskavator. (Maulana)