Pangkalpinag – Penyambutan pawai Obor Api Asian Para Games III di Pangkalpinang berlangsung penuh antusiasme.
Ribuan masyarakat dan pelajar memadati sepanjang jalan yang dilalui Obor Api Asian Para Games yang mengambil start dari jembatan EMAS, dan finish di Alun Taman Merdeka Pangkalpinang, Rabu (26/9/2018)
Porosesi penyerahan Api Obor Asian Games dari ketua Ketua Umum Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari kepada Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, berlangsung unik.
Dimana Gubernur dan ketua INAPGOC dipertemukan pada saat jembatan emas yang di operasikan secara hidrolik ini, menutup.
Kemudian, Api langsung dibawa melewati jalan-jalan protokol di kota Pangkalpinang dengan menggunakan mobil VW ( Volkswagen)
Pantauan reportasebangka.com nampak mendampingi gubernur Babel beberapa pejabat propinsi Babel, Kapolda Brigjen (Pol) Syaiful Zachri, Pangdam Sriwijaya Mayjend Irwan, Kejati Babel Aditya Warman, Danrem Kolonel (Inf) Dadang Arif Abdurahnan serta tamu undangan lainnya.
Di pos ketiga yang berada di depan Kakiku, Semabung Baru, Gubernur menyerahkan pada pembawa obor Andi Takdir, perih perak Asian Para Games Kuala Lumpur dan peringkat 3 pada Peparnas Riau,untuk selanjutnya dibawa ke Alun-Alun Taman Merdeka.
Raja Sapta Oktohari dalam sambutannya mengatakan, pawai obor Asian Para Games ini merupakan kegiatan pertama dilakukan di Indonesia. Dan, Asian Para Games ini juga merupakan kegiatan olahraga disabilitas terbesar kedua di dunia setelah Patalympic Games.
“Pawai Obor Asian Games yang diadakan di Pangkalpinang merupakan kegiatan istimewa. Sebab, kita bukan hanya sekadar mengantarkan obor tetapi sedang menjadi saksi, sebagai bagian dan pelaku sejarah dalam kegiatan olahraga terbesar kedua dunia,” katanya.
Rasa bangga juga diucapkan oleh Gubernur Bangka Belitung, selain dapat mempromosikan wisata Babel kegiatan ini juga menjadi kota terahir yang di singahi obor Asian para games.
“Ada satu kebanggaan, kita harapkan ini menjadi motivasi bagi disabilitas untuk mengejar prestasi, bahkan setara dengan Atelit-Atelit lainnya,” tutup Erzaldi Rosman. (Kentung)