Bangka Barat – Jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang Jawa Barat, Restia Amalia tiba di rumah duka. Kedatangan korban di sambut isak tangis keluarga dan kerabat.
Pantauan di rumah duka, Selasa (6/11/2018) di Desa Air Putih, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Babel, jenazah Resti tiba pukul 11.09 WIB. Keluarga dan kerabat korban sudah berkumpul.
Hadir dalam penyambutan jenazah di rumah duka, Kapolres Bangka Barat AKBP Firman Andreanto, Kasat Lantas, Kapolsek Muntok IPTU Christo Nender, Plt. Kepala Dinas Sosial Bangka Barat M. Soleh, perwakilan Lion Air, Kepala Puskesmas Muntok Arsul Sulaiman, Jasa Raharja, BPBD, PMI Bangka Barat, dan bahkan beberapa anggota dewan saat sebelum tiba.
Jenazah di terbangkan dari Jakarta menuju Pangkalpinang menggunakan pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT216 pukul 06.10 WIB dan tiba di Bandara Pangkalpinang pukul 7.30 WIB.
Dalam peristiwa nahas itu, korban terdaftar di manifest 007 pesawat Lion Air JT – 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang dan duduk di kursi nomor 22A.
Sementara menurut kakak kandungnya Indra Putra mengatakan, bahwa masih ada suami dan kedua anak dari Resti Amalia yang belum dipulangkan atau teridentifikasi sampai sekarang.
“Yang belum ditemukan suaminya, anaknya dua, satu umur 2 tahun dan satunya umur 4 tahun cowok semua,” jelaskan di rumah duka kepada Reportase Bangka.
Indra dan keluarga berharap dalam waktu dekat 2 sampai 3 hari akan menyusul ketiga jenazah dari satu keluarga itu agar cepat selesai.
Korban dan suaminya berserta kedua anaknya, pergi ke luar untuk berlibur atau jalan jalan. Namun nahas pesawat yang di tumpangi mengalami kecelakaan dan terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
“Biasanya kan kalau ke Pangkalpinang mereka jalan-jalan. Tapi karena keluarga suaminya itu, adik ipar saya itu keluarga nya di Jakarta jadi mereka langsung ke Jakarta,” tutup Indra Putra kakak kandung almarhumah Restia Amalia. (Al_taelor).
