Pangkalpinang – Polres Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung menggelar diskusi terbuka bertajuk “Bekisah Kek Netizen Melawan Hoaks untuk Pangkalpinang Damai” di De’ Cantins. Diskusi bersama warganet itu untuk menangkal hoaks dan ujaran kebencian di media sosial (medsos) jelang pesta demokrasi 2019.
Pantauan di lokasi Jumat (26/10/2018) malam, kegiatan yang dihadiri ratusan Netizen dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, komunitas, dan masyarakat umum dikemas santai dan penuh humor berlangsung meriah dengan kehadiran komika Munir dan Rama sebagai pemandu acara.
Dalam diskusi itu sejumlah narasumber hadir, yakni Ebah Suahebah, Ahli Bahasa dari Kemendiknas Pusat, Kadis Kominfo Pangkalpinang, Donal Tampubolon serta Ketua Bawaslu Pangkalpinang, Ida Kumala. Terpantau, warganet terlihat aktif bertanya kepada narasumber.
Ebah Suahebah, Ahli Bahasa dari Kemendiknas Pusat mengapresiasi kegiatan tersesbut. Menurutnya, kegitan seperti ini biasanya dikemas secara formal namun kali ini tidak.
“Biasanya acara seperti ini dikemas secara resmi dalam ruangan, tapi kali ini dengan cara interaktif melibatkan warganet di ruang terbuka, sangat bagus, terasa tidak mengajari, berbagi dengan serius tapi santai,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Pangkalpinang AKBP Iman Risdiono Septana menuturkan, kegiatan ngobrol bareng ini sebagai bentuk kepedulian netizen dalam menyambut pesta demokrasi, agar berlangsung aman, damai serta kondusif.
“kegiatan ini sebagai edikuasi bagi warganet, agar dapat memberikan inforamsi yang benar, dan menentang adanya hoaks,” ujar Kapolres.
Terpisah, Ketua Bawaslu Kota Pangkalpinang Ida Kumala mengharapkan pemilu 2019 mendatang berjalan damai dan warganet tidak terpengaruh berita atau informasi yang bisa mengganggu pelaksanaan pemilu.
“Salah satu hal yang dilarang dalam berkampanye adalah menggunakan isu SARA dan ujaran kebencian dalam berkampanye di media sosial, kami akan mengawasi akun resmi yang dilaporkan peserta pemilu, nantinya bila ditemukan akun yang menyebarkan berita bohong akan kami koordinasikan dengan Diskominfo dan pihak kepolisian,”tutup Ida Kumala.
Diskusi interaktif yang berjalan sekitar dua jam ini, ditutup dengan deklarasi damai yang digemakan oleh seluruh netizen maupun tamu undangan lainnya. (Kentung)