REPORTASE, Pangkalpinang – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tak menapik jika banyak jajanan makanan di luar lingkungan sekolah tidak higenis.
Hal itu di sampaikan Kepala BPOM Kota Pangkalpinang Rossi Hartati dalam jumpa pers penindakan dan pengawas BPOM Pangkalpinang tahun 2016, Jum’at (18/3/2017).
Sepanjang Tahun 2016, hasil uji sample BPOM Kota Pangkalpinang tidak menemukan adanya jajanan sekolah yang mengandung bahan berbahaya, namun banyak di jumpai jajanan sekolah yang tidak higenis.
“Tahun 2016 kita sudah lakukan uji sample jajanan sekolah, hasil tidak ditemukan ada bahan berbahaya, hanya saja banyak yang tidak higenis,” jelas Rossi.
Jajanan sekolah yang tidak higenis sering dijumpai diluar lingkungan Sekolah Dasar (SD), seperti berjualan di tepi jalan raya dengan kondisi makanan yang terbuka.
“Pinggir jalan itu banyak debu, banyak kendaraan yang melintas, ini jelas tidak higenis dan tidak baik bagi kesehatan anak-anak, apa lagi sering ditemui jajanan yang dijual tidak ditutup,” ujarnya.
Untuk pengawasan terhadap jajanan sekolah ini, menurutnya tidak bisa sendiri tapi harus menggandeng pihak-pihak lain seperti Dinas Pendikan, kesehatan, Disperindag serta kepolisian.
“Untuk jajanan sekolah kita libatkan dinas pendidikan, pihak sekolah mulai dari komunitas guru, dokter cilik, kepala dan pengawas sekolah memberikan Edukasi,” katanya.
Rossi berharap, agar orang tua dapat membantu memberikan edukasi kepada anaknya, agar tidak jajan sembarangan, bila perlu bawa bekal dari rumah.
Di Kota Pangkalpinang ada salah satu SD yang melarang anak didiknya untuk jajan, jajanan di luar lingkungan sekolah, ini di tegaskanya sangat baik sekali. “Ini bagus sekali, dan harus di contoh sekolah lain,” pujinya.
BPOM menginisiasi setiap sekolah terutama jenjang pendidikan dasar agar menyediakan kantin sehat di dalam lingkungan sekolah. “Kantin sehat di dalam sekolah ini bagus sekali, sehingga anak-anak tidak jajan, jajanan sembarangan di luar sekolah,”tutupnya. (rep)