Kamis, 10 Oktober 2024 01:39 WIB

Zakaria Nelayan Tradisional yang Miliki Tambak Udang Vaname

Bangka Barat – Zakaria nelayan Desa Bakit, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat tak pernah berpikir bisa memiliki tambak udang vaname. Apalagi saat ini udang vaname merupakan salah komoditas ekspor yang cukup menjanjikan.

Sebagai nelayan tradisional, pendapatan Zakaria hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Sebagaiamana diketahui untuk memulai usaha tambak udang vaname membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Ia menceritakan, dirinya bisa membuka usaha tambak udang setelah bergabung dengan
Koperasi Nelayan Putra Samudra Desa Bakit Parittiga, dimana koperasi ini mendapatkan bantuan benih udang vaname dari PT Timah Tbk. Sedangkan untuk modal membuat kolang udang mereka dapatkan dari program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk.

Zakaria tak sendiri, dirinya bersama tujuh nelayan yang tergabung dalam koperasi mendapatkan bantuan bibit udang dari PT Timah Tbk. Berbekal modal dari program PUMK PT Timah Tbk mereka bisa membuat tambak udang dengan diameter 15 meter yang mampu menampung 50.000 benur udang.

“Terima kasih kepada PT Timah Tbk yang telah membantu kami, karena kalau mau mulai usaha tambak udang ini modal sendiri itu masih belum bisa. Saya hanya nelayan tradisional, dan baru pertama kali menekuni tambak udang,” katanya.

Zakaria Nelayan Tradisional yang Miliki Tambak Udang Vaname

“Tapi berkat dorongan PT Timah dan pengurus Koperasi hingga dapat berusaha tambak udang. Selama kita berusaha dikawal terus sampai panen,” sambungnya.

Diakuinya, untuk memulai usaha ini diperlukan modal yang cukup besar, namun dengan adanya bantuan dari PT Timah Tbk mereka bisa memulai usaha ini.

“Untuk bikin kolam udang biayanya sangat besar, tapi berkat bantuan PT Timah, dapat terjadi. Tapi kami dibantu dan dibina PT Timah Tbk mulai dari konstruksi, waterpall, pompa, benur sampai listrik,” katanya.

Baca Juga :  Safriati Safrizal Rangkul DPD Persikindo untuk Kerjasama Pengembangan UMKM Babel

Ia menjelaskan, untuk program PUMK sendiri mereka mendapatkan banyak keringanan, seperti cicilan baru dimulai setelah tiga bulan pencairan, sehingga modal bisa dimanfaarkan untuk usaha.

“Peran PT Timah sangat besar dalam budidaya tambak udang, kami sangat terbantu dengan program ini. Dimana tahap pertama ini sudah ada tujuh kolam, semoga nanti anggota koperasi yang lainnya bisa dibantu juga,” harapnya.

Senada, Falani warga Bakik mengatakan, dorongan dari PT Timah dan pengurus Koperasi membuat dia menekuni usaha tambak udang

“Tercetusnya untuk berusaha tambak udang , karena didorong dari teman-teman sebelumnya yang telah berhasil membudidayakan tambak udang. Karena kita bergabung dalam koperasi, lalu mengajukan bantuan kepada PT Timah,” ujarnya.

Menurutnya, jika hanya mengandalkan modal pribadi mereka agak kesulitan untuk memulai usaha ini.

“Istilah kita orang kecil susah juga membuat kolam seperti ini, dengan alasan ekonomi. Dengan bantuan PT Timah inikan, kita dapat mengembangkan budidaya udang, Mudah-mudahan berhasil,”ungkap Falani.

 

Berita Terkait

Rekomendasi