Sabtu, 26 Oktober 2024 00:28 WIB

HNSI Minta Tindak Tegas Tanker Penabrak Kapal Nelayan Tukak Sadai

REPORTASE, Pangkalpinang – Tiga nelayan asal Tukak Sadai Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi korban tabrakan kapal Tanker di perairan Bangka, pada Minggu (12/3/2017) lalu,tiba di Badara Depati Amir Pangkalpinang,Selasa Sore (14/3/2017)

Menggunakan Penerbangan Sriwijaya Air Ketiga Nelayan tersebut didampingi langsung oleh Ketua HNSI Kalimantan Barat, Sigit Sugiardi dan di sambut oleh HNSI Babel dan Kabupaten Bangka, Basarnas, Polair, dan Subdenpom II Bangka.

Kepada reportasebangka.com Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indinesia)Bangka Selatan Ridwan mengucapkan puji sukr ketiga Nelayan ini dalam kondisi selamat dan sehat ketika tiba di Bangka.

“Alhamdulilah,semuanya selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga di Tukak Sadai,” singkatnya.

Ridwan berharap insiden ini bisa diselidiki dan Kapal Tanker ditindak tegas.

“Ini kapal kurang ajar,setelah tabrak kapal nelayan kapal tenker langsung menurunkan kecepatan kapalnya,ini berarti kapal tersebut tahu kalau mereka menabrak nelayan,” ujarnya.

Ditambahkan Ridwan pihaknya mempunyai bukti waktu terjadinya kecelakaan tersebut,titik koordinat.

“Semua bukti lengkap,waktu dan titik koordinat posisi kapal nelayan kami punya,kami minta pihak Polair,Ksop segera selidiki kasus ini,” tambahnya.

Hasan Basri menceritakan kepada reportasebangka.com, selama 5 jam mereka terombang ambing di lautan.

“Kami bertahan dengan memeluk drum yang jatuh dari kapal kami akibat di tabrak kapal tangker,ada 2 kapal yang melewati kami tetapi mereka tidak mau berhenti menolong kami.Kami ditolong kapal tanker ketika melewati kami,dan dibawa langsung ke Kalimatan Barat untuk mendapatkan pertolongan,”ungkap Hasan Basri. (ant)

Baca Juga :  Gandeng Kepolisian dan BNN, Lapas Narkotika Pangkalpinang Buru Narapidana yang Kabur
Berita Terkait

Rekomendasi